Mengenal Peran Dokter Spesialis Bedah Mulut

Dokter gigi spesialis bedah mulut menangani cakupan bidang yang luas. Tidak hanya mulut dan gigi, profesi ini juga menangani penyakit pada rahang dan lidah. Spesialis bedah mulut dikenal dengan sebutan dokter bedah mulut dan maksilofasial. Pada kesempatan kali ini, kita akan mengenal lebih dalam tentang peran dari dokter spesialis ini.

Sekilas Tentang Dokter Spesialis Bedah Mulut

Menurut Royal College of Surgeons of England, seseorang yang ingin berprofesi sebagai dokter bedah mulut perlu kualifikasi ganda dan penguasaan ilmu kedokteran gigi sekaligus ilmu bedah umum. Mereka wajib mengikuti pelatihan bedah umum dan spesialisasi yang lengkap.

Mereka juga harus mendapatkan gelar sebagai dokter gigi terlebih dahulu, untuk kemudian melanjutkan pendidikan spesialisasi di bidang bedah mulut dan maksilofasial yang ditempuh selama kurang lebih 5 tahun hingga 6 tahun. Perlu diketahui bahwa kualifikasi dan pelatihan di bidang bedah mulut bisa jadi berbeda di berbagai negara di dunia.

Ruang lingkup profesi spesialis ini mencakup diagnosis dan manajemen, impaksi gigi, penyakit kelenjar ludah, kanker kepala dan leher, serta kista dan tumor rahang. Selain itu, dokter spesialis bedah mulut juga menangani beragam penyakit yang mempengaruhi mukosa mulut, seperti infeksi mulut dan sariawan.

Dalam menangani berbagai masalah yang pasien alami, dokter gigi spesialis bedah mulut seringkali bekerja sama dengan dokter spesialis lainnya. Contohnya, dokter bedah bedah THT, dokter bedah umum, dokter gigi, dokter anestesi, bahkan dokter ortopedi dan dokter onkologi. Spesialis lainnya yang juga mungkin bekerja sama dengan dokter bedah mulut adalah spesialis bedah saraf dan ahli radiologi.

Penyakit yang Ditangani Oleh Spesialis Bedah Mulut

Dokter spesialis bedah mulut secara mendalam menguasai ilmu tentang langkah pencegahan, diagnosis, dan pengobatan berbagai kondisi atau penyakit yang terjadi di mulut dan maksilofasial (rahang, leher, dan wajah). Profesi spesialis ini melakukan operasi bedah mulut kecil dan besar.

Operasi bedah mulut kecil biasanya dilakukan secara rawat jalan dengan anestesi lokal, seperti operasi pencabutan impaksi gigi dan penempatan implan gigi. Untuk operasi besar, contohnya adalah pengangkatan tumor atau kanker mulut dan penyakit kelenjar ludah, yang harus dilakukan di ruang rawat inap dengan anestesi umum. Berikut adalah beberapa kondisi kesehatan yang ditangani oleh dokter spesialis bedah mulut:

  • Gangguan posisi atau struktur gigi dan tulang rahang, seperti gigi tonggos, retrognathia atau rahang bawah terlalu mundur, dan underbite atau rahang bawah terlalu maju.
  • Infeksi pada mulut, gigi, dan gusi, seperti abses di gusi, gigi, jaringan mulut, dan lidah.
  • Cedera pada rahang atau area mulut, seperti retak, patah, atau dislokasi tulang rahang.
  • Benjolan di leher seperti pembengkakan kelenjar tiroid atau kelenjar ludah, dan kista bawaan.
  • Gangguan gerak rahang, termasuk trismus atau rahang kaku.

Itu tadi adalah peran dari dokter gigi spesialis bedah mulut yang perlu Anda ketahui.